Sabtu, 23 September 2017

RPP Memahami unit poros penggerak roda,

Satuan Pendidikan : SMKN 36 JAKARTA

Kelas/ Semester : XI/ 3

Mata Pelajaran : Pemeliharaan sasis dan pemindah tenaga

Tema : Memahami unit poros penggerak roda

Pertemuan : 1 - 6

Alokasi Waktu : 24 x 2 x 40 menit

A. Kompetensi Inti

KI 3: Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian dalam bidang kerja yang spesifik untuk memecahkan masalah.

KI 4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
• Identifikasi poros penggerak roda/drive shaft
• Pemeliharaan poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya.
• Perbaikan poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya

C. Indikator Pencapaian Kompetensi
1. Prinsip kerja poros penggerak roda/drive shaft dijelaskan sesuai buku informasi
2. Teknik pemeliharaan poros penggerak roda/drive shaft dijelaskan sesuai service manual
3. Jenis-jenis gangguan poros penggerak roda/drive shaft dan penyebabnya dijelaskan sesuai buku informasi
4. Perakitan sistem poros penggerak roda/drive shaft dan komponen-komponennya dilaksanakan tanpa me-nyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya.
5. Penggantian komponen poros penggerak roda/drive shaft dijelaskan berdasarkan hasil pemeriksaan.

D. Tujuan Pembelajaran
1. Memahami pemeliharaan/ servis sistem poros penggerak
    roda/drive shaft
2. Melaksanakan pemeliharaan/ servis sistem poros penggerak
    roda/drive shaft

E. Materi Pelajaran
POROS PENGGERAK RODA
    Poros Penggerak Roda Belakang/ Rear Axle Shaft Roda belakang umumnya menumpu beban lebih berat daripada roda depan, sehingga konstruksi poros penggerak rodanya juga relatif lebih kuat. Pemasangan poros akan dipengaruhi oleh tipe/ jenis suspensi yang digunakan. Secara umum tipe suspensi yang digunakan ada dua kelompok yaitu suspensi bebas (independent) dan suspensi kaku (rigid). Pada tipe suspensi independent, jenis axle shaft yang digunakan umumnya adalah tipe melayang (floating shaft type), dimana poros bebas dari menumpu beban dan bebas bergerak mengikuti pergerakan roda akibat suspense kendaraan.
Pada suspensi rigid pada umumnya menggunakan tipe poros memikul dimana axle shaft diletakkan di dalam axle housing, yang dipasangkan berkaitan melalui bantalan.
Poros memikul terdiri dari 3 tipe, yaitu : full floating, threequarter floating dan semi-floating. Nama tipe poros tersebut mencerminkan kebebasan poros untuk tidak menyangga beban kendaraan. Full floating berarti sepenuhnya poros tidak menyangga beban, three-quarter floating berati ¾ beban kendaraan tidak ditumpu oleh poros (poros menyangga ¼ beban) sedangkan semi floating berarti poros hanya menumpu ½ beban.
tipe ini bantalan-bantalan dipasangkan diantara haousing dan wheel hub, sedangkan roda dipasangkan pada hub. Beban kendaraan sepenuhnya ditumpu oleh axle housing, sedangkan poros roda tidak memikul beban, hanya berfungsi menggerakkan roda. Model ini sangat bagus untuk kendaraan berbeban berat.
    Pada tipe three-quarter floating, hanya dipasangkan sebuah bantalan di antara axle housing dan wheel hub. Roda dipasangkan langsung pada poros roda. Hampir seluruh beban ditumpu oleh housing. Gaya lateral (lateral force) baru akan bekerja pada poros/ axle bila kendaraan membelok.
          Tipe semi floating banyak dipakai pada kendaraan ringan. Hampir seluruh beban kendaraan dipikul oleh axle shaft, demikian juga gaya lateral (lateral force) pada saat kendaraan membelok. Bantalan dipasangkan diantara axle housing dan axle shaft, sedangkan roda dipasangkan langsung pada axle shaft.

Poros Penggerak Roda Depan/ Front Axle Shaft
           Pada kendaraan FF front axle berfungsi sebagai penggerak. Konstruksi Front axle. Poros penggerak roda adalah poros yang berfungsi sebagai pemindah tenaga dari differential ke roda-roda. Pada kendaraan tipe FF, poros penggerak harus memiliki 2 persyaratan, yaitu : harus mempunyai mekanisme yang menyerap perubahan panjang dari poros penggerak yang mengiringi gerakan roda naik dan turun; harus dapat memelihara operasi sudut yang sama ketika roda depan dikemudikan dan harus memutar roda saat membentuk kecepatan karena roda depan digunakan secara bersamaan untuk pengemudian dan pemindahan tenaga. Komponen/ sistem yang digunakan untuk memenuhi persyaratan tersebut adalah universal joint tipe constant
velocity joint (CV Joint) Constant velocity joint adalah tipe universal joint yang memungkinkan untuk digunakan pada kendaraan FF, dimana poros mampu meneruskan tenaga sambil terjadi perubahanperubahan sudut. Ada dua jenis CV joint, yaitu : birfield joint dan tripod joint.
           Konstruksi birfield joint adalah seperti gambar di atas. Inner race dipasang ke dalam outer race yang berbentuk mangkuk dengan menahan enam bola baja oleh suatu rangka.Tipe ini banyak digunakan karena konstruksinya yang sederhana dan kapasitas pemindahannya cukup besar.
         Sebuah tripod dengan tiga buah trunnion shaft pada plane yang sama. Tiga buah roller dipasangakan pada trunnion ini dan ke masing-masing roller dipasangkan tiga tulip dengan celah paralel. Konstruksi ini juga sederhana dan umumnya dapat bergerak dalam arah axial.

AXLE SHAFT MODEL INDEPENDENT
Tipe ini sering digunakan pada kendaraan kecil. Karena disamping konstruksinya ringan, juga mampu membuat sudut belok yang besar.
Pemeriksaan, service dan perbaikan poros penggerak roda
Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui adanya kerusakan dan penyebab kerusakan pada axle shaft. Pemeriksaan sebaiknya dilakukan secara berkala dan rutin untuk mencegah kerusakan yang lebih banyak.
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain :
 Pemeriksaan bantalan dilakukan dengan langkah sebagai berikut :
• Melepas kaliper dan piringan rem
• Periksa kebebasan bantalan dalam arah axial dengan dial indikator. Kebebasan makasimum adalah 0.05 mm.
• Setelah dipastikan bantalan masih baik, pasang kembali kaliper dan piringan rem.
 Jika kebebasan terlalu besar ganti bantalan dengan yang baik, dengan melakukan pembongkaran. Pembongkaran dan pemeriksaan-pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
• Lepaskan cotter pin, penutup pengunci mur dan mur pengunci bantalan
• Mengeluarkan minyak pelumas roda gigi differential
• Melepaskan hubungan tie rod end dengan steering knuckle, dengan menggunakan tracker ball joint.
• Melepas steering knuckle dari lower arm, dengan melepas baut pemegangnya
• Melepas poros penggerak depan, dengan memukulnya dengan palu plastik dan memegangnya dengan tangan.
 Setelah unit poros penggerak terlepas lakukan pemeriksaan sebagai berikut :
• Periksa dan perhatikan bahwa harus tidak ada kebebasan dalam outboard joint
• Periksa dan perhatikan bahwa inboard joint meluncur dengan lembut dalam arah axial
• Periksa dan perhatikan bahwa kebebasan arah radial dari inboard joint tidak terlalu besar
o Periksa kerusakan boot.
o Pemeriksaan panjang standar (spec. lihat manual book)
 Untuk penggantian bantalan dapat dilakukan dengan melepas dan membongkar axle hub dengan langkah sebagai berikut :
a). Melepas kaliper dan melepas piringan rem (disc brake)
b). Melepas mur/baut pengikat steering knuckle ke shock absorber
c). Melepas unit axle hub
d). Membongkar unit axle hub
e). Mengganti bantalan
f). Merakit unit axle hub
g). Memasang axle hub depan

F. Pendekatan dan Metode Pembelajaran
1. Pendekatan : Saintifik
2. Metode Pembelajaran : Penugasan, Diskusi Kelompok, Praktek.
A.    Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2

Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
A.    Pendahuluan
Guru memberikan salam pembukaan, presensi siswa dan mengkondisikan siswa untuk memulai pembelajaran.
15 menit
B.     Inti
Mengamati
·         Tayangan atau simulsi konstruksi poros penggerak roda.
Menanya
·         Mengajukan pertanyaan terkait tayangan atau simulasi atau hal-hal yang berhubungan dengan konstruksi poros penggerak roda.
Mengeksplorasi
·  Menuliskan atau menyebutkan macam-macam bentuk konstruksi poros penggerak roda.
·  Membuat perbandingan kelebihan dan kekurangan jenis-jenis konstruksi poros penggerak roda.
Mengasosiasi
·   Menjelaskan  pemeriksaan konstruksi poros penggerak roda.
·   Pembahasan/pemberian materi ( Teori dan Praktik )
·   Membaca modul dan buku refererensi
·   Observasi dan presentasi
·  Menuliskan atau menyebutkan macam-macam konstruksi poros penggerak roda.
·   Membuat perbandingan kelebihan jenis-jenis konstruksi poros penggerak roda.
Mengkomunikasikan
·         Menerapkan  prosedur yang benar cara penanganan konstruksi poros penggerak roda.
·         Siswa mendeskripsikan proses kerja konstruksi poros penggerak roda.
240 menit
C.    Penutup
Guru dan siswa menyimpulkan materi ajar tentang prinsip kerja poros penggerak roda, komponen dan prosedur pemeliharaan/ servis poros penggerak roda.
15 menit
     
       Pertemuan 3 dan 4
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
D.    Pendahuluan
Guru memberikan salam pembukaan, presensi siswa dan mengkondisikan siswa untuk memulai pembelajaran.
15 menit
E.     Inti
Mengamati
·         Tayangan atau simulsi prosedur memeriksa poros penggerak roda.
Menanya
·         Mengajukan pertanyaan terkait tayangan atau simulasi atau hal-hal yang berhubungan dengan prosedur memeriksa poros penggerak roda.
Mengeksplorasi
·  Menuliskan atau menyebutkan macam-macam bentuk prosedur memeriksa poros penggerak roda.
·  Membuat perbandingan kelebihan dan kekurangan jenis-jenis prosedur memeriksa poros penggerak roda.
Mengasosiasi
·   Menjelaskan  pemeriksaan prosedur memeriksa poros penggerak roda.
·   Pembahasan/pemberian materi ( Teori dan Praktik )
·   Membaca modul dan buku refererensi
·   Observasi dan presentasi
·  Menuliskan atau menyebutkan macam-macam prosedur memeriksa poros penggerak roda.
·   Membuat perbandingan kelebihan jenis-jenis prosedur memeriksa poros penggerak roda.
·   Melaksanakan plat praktik
Mengkomunikasikan
·         Menerapkan  prosedur yang benar cara penanganan prosedur memeriksa poros penggerak roda.
·         Siswa mendeskripsikan proses kerja prosedur memeriksa poros penggerak roda.
240 menit
F.    Penutup
Guru dan siswa menyimpulkan materi ajar tentang prinsip kerja prosedur memeriksa poros penggerak roda, komponen dan prosedur pemeliharaan/ servis poros penggerak roda.
15 menit
   
       Pertemuan 5 dan 6
Kegiatan
Deskripsi
Alokasi Waktu
G.    Pendahuluan
Guru memberikan salam pembukaan, presensi siswa dan mengkondisikan siswa untuk memulai pembelajaran.
15 menit
H.     Inti
Mengamati
·         Tayangan atau simulsi perbaikan poros penggerak roda.
Menanya
·         Mengajukan pertanyaan terkait tayangan atau simulasi atau hal-hal yang berhubungan dengan perbaikan poros penggerak roda.
Mengeksplorasi
·  Menuliskan atau menyebutkan macam-macam bentuk perbaikan poros penggerak roda.
·  Membuat perbandingan kelebihan dan kekurangan jenis-jenis perbaikan poros penggerak roda.
Mengasosiasi
·   Menjelaskan  pemeriksaan perbaikan poros penggerak roda.
·   Pembahasan/pemberian materi ( Teori dan Praktik )
·   Membaca modul dan buku refererensi
·   Observasi dan presentasi
·  Menuliskan atau menyebutkan macam-macam perbaikan poros penggerak roda.
·   Membuat perbandingan kelebihan jenis-jenis perbaikan poros penggerak roda.
·   Melaksanakan plat praktik
Mengkomunikasikan
·         Menerapkan  prosedur yang benar cara penanganan perbaikan poros penggerak roda.
·         Siswa mendeskripsikan proses perbaikan poros penggerak roda.
240 menit
I.    Penutup
Guru dan siswa menyimpulkan materi ajar tentang prinsip kerja perbaikan poros penggerak roda, komponen dan prosedur pemeliharaan/ servis poros penggerak roda.
15 menit
       H.    Media dan Sumber Belajar
1.      Media                                     : Job Sheet Praktek, LCD Proyektor
2.      Sumber Belajar                       : New Step 1, Buku Praktek, Internet

      I.     Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1.      Penilaian Proses
No
Aspek Penilaian
Teknik Penilaian
Waktu Penilaian
Instrumen Penilaian
Keterangan
1
Religius
Pengamatan saat kegiatan belajar
Proses
Lembar pengamatan

2
Tanggung jawab




3
Peduli




4
Responsif




5
Santun





Keterangan :
8 0 - 95     = Sangat Baik
70 - 79      = Baik
60 - 69      = Sedang
50 - 59      = Kurang

2.      Penilaian Hasil Belajar
Indikator pencapaian kompetensi
Teknik penilaian
Bentuk penilaian
Instrumen
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

RENCAN PROGRAM PENGAJARAN PSPTKR